Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

Syair Estetika

Memahami harus paham Paham harus memahami Pelataran luas menatap senja Berbaring diantara sahabat-sahabat dunia Memahami harus paham Paham harus memahami Pelataran luas memandang pelangi Bersandar penuh dengan warna-warni Mendengarkan harus didengar Didengar harus mendengarkan Tersimpu menutupi kekurangan Tertutup bagaikan tempurung Mendengarkan harus didengar Didengar harus mendengarkan Terlentang diantara jerami Terbuka disaat semuanya harus dijalani

Air

Ketika air mengalir ada halangan Bagaimana cara membukanya Bantuan sekitarpun tak dapat menolong Apalagi banyak ujaran bertebaran Semakin terhalangi Air itu hanya dapat mengalir Walaupun terhalangi Mahluk sekitar tak dapat menolong Siapa yang dapat menolong? Air dapat terbebas dari halangan Sedikit demi sedikit melewati rongga-rongga kehidupan Meski lama untuk terbebas Namun sifat air memiliki pendirian tinggi Dapat menolong sekitar Tidak ingin ada balas jasa Awas hati-hati kalau terus-menerus menghalangi air Jiwa air memiliki kekuatan besar Meski suaranya sangat merdu Memberikan kesejukan setiap penjuru dunia Memberikan perbedaan disekujur tubuh

Jangan Terlena

Kami hanyalah orang kerdil dimatanya Tidak berhak menguasainya Pemilik semua semesta Faktanya engkaulah maha segalanya Kita ini harus menyakininya Hal sulit menjadi mudah Hal mudah menjadi sulit Bagaimana kita mengingatnya Setiap saat mengingatnya Niscaya langkah dan jejak akan dimudahkan Proses selalu membuntuti Namun tak boleh gusar Kegusaran akan meleburkan jiwa Berani untuk memberikan pembeda Berbeda tetapi tetap satu jua

Si Pemalu

Wajah lugu yang memiliki senyum setengah Berseri namun penuh kekecewaan Kerutannya menjadi saksi Bagaimana mereka mempermainkan Dunianya ditengah pemarah Wajah lugu yang mempunyai senyum simpul Berseri namun penuh arti Mimiknya menjadi simbol Bagaimana mereka memperdaya dunianya Wajah lugunya mulai memerah Merah merona tetapi banyak persepsi Anggapan mereka masih merendahkan Dipojok sudut merenungi perbedaan Wajah lugu diselimuti senyum menyeringai Ini tidak disengaja hanya saja mereka Memberikan perlakuan sinis Karena tak mampu menjadi dirinya Bak perisai berlapis kayu Sangat mudah untuk terluka Cercaan setiap manusia Dijadikan simpulan pena merah Kalimat-kalimat yang ironi Akan menjadi penyemangat hidupnya Wajah lugu tersenyum lebar Saksi bisu terlalu lama Proses jatidirinya telah utuh Pembuktian berawal dari dirinya terus direndahkan