Enumerator itu Menyenangkan


 Masa-masa perkuliahan ku telah usai Bulan Mei tahun 2017 lalu, jadi aku sedang merasakan masa-masa menjadi seorang pengacara (penggangguran banyak acara), masukin berkas sana sini yang salah satunya aku masukin lamaran ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Satu hari setelah masukin berkas (karena, apply di hari terakhir pendaftaran) aku dihubungin oleh pihak Dinas buat minta kesediaan interview ke Dinas Kesehatan. Akhirnya, aku langsung menyanggupi dan berangkat untuk interview besoknya.  Waktu itu aku harus interview ke Bandung, sedangkan jarak antara rumah ke Bandung itu sekitar 5-6 jam. Terus interview mulai dari jam 08.00-16.00 WIB. Karena jarak yang jauh, aku berangkat jam 03.00 pagi dan sampai di Dinas Kesehatan Provinsi itu sekitar jam 09.00 pagi, dan istirahat dulu sebentar sebelum masuk ke ruangan. Ternyata yang interview itu banyak banget, dari berbagai wilayah datang ke Bandung.
 
Pertama kalinya lagi ke Bandung, apalagi ke Dinas Kesehatan Provinsi. Terus pengalaman pertama kali juga pasca kampusnya nih, alhamdulilah ya. Setelah istirahat bentar, langsung masuk ke bagian pelayanan publik buat nunggu interview. Sambil nunggu, aku coba ngobrol sama calon enumerator lainnya. Kebanyakan yang ikut enumerator ini mereka yang udah kerja dan yang benar-benar fresh graduated gitu bisa dihitung jari lah. Alasan mereka yang udah kerja adalah biar dapet penghasilan tambahan, biar dapet pengalaman, kerjaan dikantor gak banyak, jadi mereka mengisi kesibukan dengan ikut-ikut kegiatan. Selain dapet ilmu baru juga dapet uang. Nah, ada juga yang mereka keluar dari tempat kerja sebelumnya. Alasannya banyak, contohnya karena penghasilan yang mereka dapatkan itu gak sebanding sama kinerja mereka, atau karena udah gak mau kerja disana lagi dan masih banyak alasan pribadi mereka masing-masing.

Sekitar jam 10.00 WIB kita dikumpulkan menjadi satu ruangan sama interviewer juga. Jadi, kita di interview itu sambil diliatin sama teman-teman yang ada di ruangan itu. Ini adalah interview kedua kalinya, sebelumnya pernah interview di Kota Cirebon cuman belum rezekinya aja. Nunggu giliran interview cukup lama dan tergantung interviewer juga, kalau dirasa point-point nya udah dapet, sebentar juga selesai interview. Gak lama kemudian aku dipanggil buat interview dan interviewer nya adalah Pak Budi dari Dinas Kesehatan. Proses interview berlangsung biasa saja mulai dari perkenalan diri, tahu info enumerator dari mana, teknik interview, praktek dan yang paling gak disangka-sangka mayoritas isi dari interview ku itu tentang skripsi. Berasa lagi pendadaran sama Pak Budi (pembimbing skripsi). Awal mula ditanya skripsi itu, karena cerita tentang pengalaman kerja dan kebetulan ada satu pengalaman yang gak jauh beda dari isi skripsiku. Akhirnya, ngobrol tentang skripsi tuh dan Pak Budi Dinas Kesehatan juga konsennya dibagian yang ada diskripsi ku. Terimakasih Pak Budi dari Dinas Kesehatan, udah dikasih ilmu. Tapi, setelah interview baru sadar. Pertanyaan tentang enumeratornya itu cuman dikit dan ada rasa cemas juga lulus atau engganya. 

Singkat cerita, beberapa hari kemudian akhirnya di hubungi bahwa lulus jadi Enumerator RS di Provinsi Jawa Barat. Alhamdulilah seneng banget dapat kabar itu.  Setelah pengumuman kelulusan, ada kabar untuk mengikuti pelatihan di Bandung sekitar satu minggu. Tempat pelatihannya waktu itu di Hotel Ibis Bandung,  kita dikasih atribut untuk turun lapangan nanti dan pelatihan ini gak cuman Dinas Kesehatan Provinsi, tapi dari Dinas Kab/Kota juga. Karena, sistem kerjanya adalah kontrak. Jadi, kontrak enumerator ini totalnya sekitar tiga bulan mulai dari pelatihan sampai turun lapangan ke RS yang ada di Kab/Kota.
 

 


Pelatihan ini tujuannya buat mempersiapkan para enumerator sebelum turun ke lapangan, mulai dari apa yang harus kita siapkan sampai pada outputnya. Ini kali pertama bisa nge-hotel di Bandung yang berfaedah, Alhamdulilah. Bisa ketemu sama orang-orang baru, cerita-cerita baru dan pastinya ilmu baru. Hari pertama di Ibis kita harus registrasi dan konfirmasi data juga bener atau engga kita sudah terdaftar disana, kalau data sudah valid, kita langsung dikasih kunci kamar untuk kita tinggal beberapa hari disana. Alhamdulilah juga bisa dapat fasilitas hotel, mulai dari makanan, wifi, kamar dan semua fasilitasnya. Coba…nikmat Allah mana yang kamu dustakan.
 
 
Hari pertama kita udah di plotting per-kamar plus partner se-kamar juga, habis itu malamnya baru opening kegiatan apa aja yang akan dilakukan selama training center ini. Overall kegiatan dihari kedua sampai dengan hari terakhir kita dikelas, dapet materi-materi dari penanggungjawab enumerator, dikasih pelatihan mengoperasionalkan software dari Kementerian Kesehatan juga, karena nantinya software ini yang akan digunakan untuk input data. Setiap pelatihan kita mulai jam 08.00-17.00 WIB atau sesuai kesepakatan kelas mau mulai jam berapa sampai selesai jam berapa. Malamnya kita gunakan untuk istirahat, sambil belajar materinya. Tapi, Ibis ini kan deket sama TSM (Trans Studio Mall) jadi mumpung di Bandung kadang melipir dulu liat-liat sambil refreshing. Tapi, disisi lain juga selama pelatihan selalu diawasi sama admin, siapa aja yang gak masuk kelas karena keluyuran atau ada yang melanggar aturan-aturan. Terus dari semua materi yang paling hectic itu bagian manajemen data mulai dari input-hasil, dan ini lumayan menguras tenaga dan pikiran. Jadi, harus ekstra hati-hati dan teliti. But sometimes, human error itu selalu aja terjadi walaupun kita merasa udah hati-hati dalam input data. Ini yang jadi kerjaan tambahan kalau data gak singkron atau ada yang harus di revisi. Selama pelatihan ini ada supervisi dari pusat, waktu itu salah satunya Prof. Agus. Jadi, dulu pas PKL di Kemenkes sempet jadi notulensi dikegiatannya beliau, terus Alhamdulilah ketemu lagi sama beliau.

Setelah pelatihan selesai, kita diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing dan istirahat selama satu minggu sebelum nantinya turun kelapangan. Karena, untuk enumerator RS ini kita moving ke Kab/Kota yang mayoritas bukan domisili kita sendiri. Kita persiapkan apa-apa yang harus dibawa selama di lapangan, contohnya kuesioner, alat tulis, laptop, baju dan sebagainya. Turun lapangan ini dibagi beberata tim dan satu tim itu dua orang, satu tim bakal jadi enumerator di beberapa RS. Waktu itu aku dapat tim 17 bareng sama anak UNPAD namanya tiara, dan kita dapat satu RS di Kota Bandung dan tiga RS di Cianjur. Masing-masing RS itu dikasih waktu lima hari termasuk input data yang harus dikasih ke bagian Mandat (Manajemen data).
 
Pembagian RS di daerah Bandung itu dapatnya di RS Hermina Pasteur. Hari pertama itu kita koordinasi ke pimpinan terkait dengan enumerator atau Riset Ketenagaan Kesehatan ini. Karena, sebelumnya dari Dinas Kesehatan sudah koordinasi dengan RS tersebut, jadi kita langsung ke bagian yang dituju setiap kuesionernya. Mulai dari Manajemen sampai dengan Tenaga kesehatannya sendiri. Pengisian kuesionernya itu sendiri-sendiri dan bisa juga di pandu sama enum. Satu RS harus selesai maksimal dalam waktu 5 hari, dan alhamdulilah kendala-kendala bisa diselesaikan dengan baik. Di Bandung sendiri aku kost bareng enumerator lain, waktu itu tempatnya diwilayah pasteur juga daerah RSHS. Untuk akomodasi dan kost itu sebenarnya ditanggung sama Dinas, pengambilan pembagian dari gaji enum. Jadi, pengelolaan uangnya ya balik lagi ke masing-masing orangnya. Setelah 5 hari di Bandung aku dan tiara harus moving ke Cianjur. Waktu itu kita berangkat habis subuh naik travel kesana, biar siangnya bisa langsung ke RS untuk koordinasi. RS di Cianjur itu kita dapatnya di RS Sayang Cianjur dan RS Cimacan.


Alhamdulilah selama proses pengambilan data di dua RS Cianjur itu berjalan dengan lancar, kuesioner juga terisi dengan baik, staf dan karyawan RS nya juga sangat baik banget membantu proses pengumpulan data, mengantar dari satu ruangan ke ruangan yang lainnya. Sampai nungguin wawancara selesai sama tenaga kesehatan RS. Gak cuman itu, warga sana juga baik dan ramah sama pendatang. Kita disambut dengan hangat sama penduduk sana. Kebetulan di Cianjur itu kita di mess pekerja gitu, biayanya juga cukup sama dompet. Daerah cianjur itu dingin dan bermasyarakat. Naik angkot juga masih murah, mall juga jarang, terus beli makan juga cukup murah pokoknya. Seneng bisa ke cianjur. 

Total proses pengumpulan data dan pengolahan data untuk menyerahkan ke penanggungjawab itu 15 hari, termasuk dengan hard file kuesioner. Karena bersifat rahasia jadi harus dikembalikan lagi dan data-datanya juga gak boleh sampai disebarluaskan. Baik itu data RS maupun tenaga kesehatannya. 

Pengalaman jadi enum pasca kampus yang pertama ini cukup menyenangkan dan banyak banget ilmu yang di dapatnya. Termasuk bisa menikmati beberapa fasilitas yang diberikan dan bisa jalan-jalan juga ke Kab/Kota lain. Pengalaman itu berharga banget, biar diri makin berkembang dan pola pikir terbentuk dengan baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keseruan PKL di Kemenkes

Al-Ghiff Steak, Cirebon Punya!

Ananda Kuliner Sumber

Ketika keberanian terendam dalam diri