Keseruan PKL di Kemenkes
Masa-masa akhir kuliah yang penuh rintangan dan tantangan masa depan. Banyak yang dikerjakan dan hampir sebelas dua belas untuk diprioritaskan, pintar-pintar diri sendiri buat time management. Sangat mumet dan menguras semuanya, termasuk isi dompet. Akhir perkuliahan di semester delapan (8) ini melelahkan sekaligus dipaksa untuk menyiapkan pasca kampus mau kerja dimana atau lanjut kuliah lagi. Semua orang sibuk banget, tapi Alhamdulilahnya masih ada teman-teman yang siap jika dibutuhkan dan tentunya saking menopang untuk segera menyelesaikan sebaik-baiknya perkuliahan S-1 ini. Semester delapan (8) hanya PKL (Praktik Kerja Lapangan) saja yang harus dikerjakan dan diselesaikan, kecuali dengan teman-teman yang ambil kuliah semester bawah. Jadi, exstra penyelesaiannya. Nah, galau nih ceritanya aku mau PKL dimana. Sekalian mikirin prospek kedepannya dan mau kerja dimana. Sebenernya awal-awal semester itu aku pengen banget PKL di kemenkes, karena aku berpikir bakal seru dan ilmu yang aku dapet bakal teramat sangat banyak sekali buat dipelajari. Tapi, ya gitu ada aja second opinion yang "menggalaukan" buat PKL disana. Ada yang bilang "ngapain PKL disana nanti jadi tukang photo copy", "ngapain PKL disana,ilmu nya gak maksimal", "ribet kalau magang disana, mending di tempat lain aja" dan sebagainya. Itu yang bikin dilemanya. Sisi yang lainnya juga mikirin skripsi nih, karena target aku tepat waktu dan jangan mengorbankan perkuliahan. Hanya itu dan sebelumnya gak ada target untuk menempuh S-1 ini 3,5 tahun. Waktu itu, tahap skripsi ku sudah sampai ke seminar proposal dan otomatis langsung pengambilan serta pengolahan data lapangan. Belum lagi untuk bimbingan sama dosen. Cukup ribet waktu itu yang ada di pikiran, terus telpon mamah di rumah buat minta pendapat harus gimana. Sebenarnya, orangtua ku itu bukan tipikal yang menuntut tapi lebih ke tanggungjawab atas pilihan yang kita ambil. Di telpon mamah cuman bilang "kalau kamu mau PKL disana yaudah langsung aja fokus kesana, opini orang jadi bahan buat lebih baik lagi. Itu kan pengalaman orang bukan kamu. Jangan langsung percaya gitu aja. Mamah restui kok kamu PKL disana". Setelah telponan sama mamah, aku berpikir ya bener juga kata mamah. Udah deh ambil PKL disana aja, isyaAllah skripsi gak bakal keteteran. Sekalian nanti rundingan sama dosen pembimbing skripsi dan PKL harus gimana. Terus langsung deh searching web kemenkes buat bahan proposal dan mau di bagian apanya.
Konsultasi sama dosen pembimbing Alhamdulilah berjalan dengan lancar dan sangat pro banget buat aku PKL di kemenkes. Bahan-bahan juga udah terkumpul dan udah tahu mau di bagian apa. Ternyata yang mau PKL di kemenkes gak cuman aku, ada tiga orang teman dan satu diantaranya satu bidang yang sama yang dua di bagian lain. Jadi, gak sendirian deh ngerantau di kota yang teramat keras dan padatnya manusia-manusia. Ada teman buat sharing dan teman main disana juga.
Setelah mengumpulkan bahan dan udah tau mau di bagian apa nanti ke kemenkes, langsung deh garap proposalnya. Beberapa kali konsultasi ke pembimbing dan gak lama kemudian udah acc. Alhamdulilah prosesnya gak begitu ribet dan gak terlalu banyak direvisi. Setelah itu, langsung deh hubungi pihak kemenkes via telpon terlebih dahulu menanyakan "apakah bisa PKL disana?", mereka meminta waktu sekitar satu minggu untuk konfirmasinya.
Satu minggu kemudian, aku hubungi pihak kemenkes dan Alhamdulilah bisa PKL disana. Pada hari kerja aku dan temenku yang satu bidang PKL disana, langsung berangkat ke kemenkes sembari menyerahkan proposal PKL. Waktu itu, bidang yang aku inginkan ada di Gedung Prof. Dr. Sujudi lantai 14 yaitu Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (P2JK). Menyerahkan proposalnya waktu itu ke Kepala TU terlebih dahulu, ditanya-tanya biasa saja disana terkait dengan tujuan, kenapa ingin PKL di kemenkes, goal yang ingin dicapai selama PKL di kemenkes apa, terkait tentang apa proposalnya dan kenapa memilih P2JK. Kira-kira pertanyaannya seperti itu. Karena, proposal dan goal yang aku inginkan di P2JK tidak bersedia waktu itu terkait pembiayaan. Akhirnya, aku menyesuaikan dilapangan dan beralih ke bagian JKN. Perubahan proposal itu gak jadi masalah, karena menyesuaikan di lapangan seperti apa, yang terpenting komunikasikan kepada pembimbing akademik tentang hal tersebut. Alhamdulilah juga itu gak jadi masalah, proposal perubahannya disatukan di akhir. Aku dan teman Alhamdulilah diterima PKL disana, kalau dia dibidang pembiayaan kesehatan. Satu lingkup hanya beda meja aja sih.
Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (P2JK) Kegiatan utamanya adalah :
1. Costing program dan SPM, alternatif Biakes
2. NHA, PHA, DHA, PER
3. Alternatif sumber biakes
4. Cost Containment
5. Regulasi biakes dan jamkes
6. Advokasi, bimtek
7. CBA, CEA, CUA
8. HTA, CA
9. Tarif kapitasi, CBG
10. Monev, biakes dan JKN
P2JK mempunyai motto yaitu better financing for better health. Untuk informasi lengkapnya bisa kunjungi web ppjk.kemkes.go.id.
Alhamdulilah juga rantau di Jakarta gak sendirian, karena ada satu temen yang sama-sama rantau juga. Jadi ada temen buat kost bareng, beli makan bareng, jalan-jalan dan sekaligus cost sharing kostan (hahaha). Terlebih Jakarta adalah kota besar dan pasti apa-apa serba mahal, jadinya harus pinter-pinter atur keuangan.
Cerita PKL Kemenkes....
Proposal awal sudah diterima, aku langsung orientasi lapangan sekitar satu jam. Orientasi tersebut terkait dengan pengenalan diri kepada kepala bidang dan staff P2JK serta apa-apa saja yang akan dipelajari selama PKL disini. Sangat ramah dan wellcome Bapak/Ibu yang bekerja disana dan salut juga sama beliau-beliau, karena sangat banyaknya pekerjaan sebanding dengan semangat dirinya untuk mengabdikan diri. Terlepas dari jarak yang cukup jauh dari rumah, transportasi ke kantor dan yang lainnya. Setelah orientasi, gak lama kemudia ada rapat di kantor terkait dengan draf pedoman pembiayaan program indonesia sehat. Banyak yang dibahas terkait dengan regulasi dan kemudahan pelaksanaan kebijakan tersebut di lapangan, agar meminimalisir kendala-kendala dan satu pemahaman. Peserta rapat yang hadir saat itu P2JK, Biro perencanaan, Biro Hukor, Yankes Primer, Yankes Rujukan dan Pusdatin. Ini baru rapat pertama dan masih banyak rapat-rapat yang menanti di hari ini. Luar biasa pokoknya no nganggur nganggur club deh. Rapat diikutsertakan bersama staff, diskusi, notulensi dan sebagainya. Ilmunya banyak banget yang di dapat, seruu jadi tahu regulasi tingkat pusat itu seperti apa. Pertimbangan-pertimbangan agar regulasi itu memudahkan setiap Daerah untuk melaksanakan. Mulai dari hal-hal kecil sampai besar, itu di pertimbangkan sebaik mungkin oleh Pusat.
Hari pertama PKL itu super padet, dari mulai pagi sampai sore full sama rapat-rapat yang bagi aku sebagai orang baru cukup memusingkan. Tapi, jadi belajar banyak banget dan seneng. Kalau capek sih enggak, karena sudah cukup terbiasa sama kepadatan kampus dan jam malam. Jadi dinikmatin. Apalagi ini ilmunya dari Kemenkes, sangat dinikmatin banget. Peserta rapatnya dari berbagai lintas sektor dan kadang ada dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota tertentu, dengan bahasan yang cukup banyak. Kalau dari Pemerintahan Daerah biasanya mereka melakukan konsultasi dan tanggapan apa yang harus mereka lakukan dengan kasus seperti itu di Daerahnya, biasanya ini kalau sudah tidak bisa ditangani atau hanya sekedar untuk berkonsultasi saja. Sedangkan rapat internal sendiri, banyak bahasannya dan melibatkan sektor lain juga. Bahasan rapat diantaranya : pembiayaan kesehatan, jaminan kesehatan dan evaluasi. Secara garis besarnya seperti itu. Tempat rapat juga bervariasi, kadang di ruang rapat gedung p2jk, hotel ataupun lintas gedung sebelah. Jadi, gak bosenin tempatnya. Kalau harus rapat diluar jam kantor ya biasanya rapat di hotel atau kalau harus membahas banyak hal dan butuh waktu 2-3 hari, kantor juga memfasilitasi untuk rapat di hotel. Akomodasi sudah di cover. Terus juga karyawan kemenkes baik-baik, orang baru ataupun Mahasiswa PKL diberikan banyak ilmu dan diskusi ataupun sekedar ngobrol-ngobrol biasa.
Hari-hari selanjutnya di Kemenkes jadi tambah semangat karena ilmunya super banyak banget, setiap harinya pasti ada hal-hal baru yang dipelajari. Banyak bahasan juga dan rapat-rapat terkait Bantuan Pengobatan JKN bagi yang tidak mampu, Dana Desa, INA CBG's, Kepesertaan JKN/KIS, BOK dan masih banyak lagi. Semuanya pasti terkait dengan regulasi dan pelaksanaan dilapangan. Agar Pemerintah Daerahnya dalam melaksanakan program kesehatan berjalan dengan baik serta tidak ada kerancuan. Terkait dengan proposal PKL yang dirubah, jadinya aku membahas mengenai :
Judul Laporan PKL : "Penyusunan Pedoman Optimalisasi Pembiayaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Kapitasi di Puskesmas dalam Rangka Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga". Pembimbing lapangannya adalah Bapak Drs. Ismiwanto Cahyono, MARS dan Pembimbing Akademik Bapak Arif Kurniawan, SKM, M.Kes.
Secara garis besar topik pembahasan terkait BOK dan PIS-PK selama PKL, yaitu :
1. UU No. 3 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Pembayaran Kapitasi FKTP
2. Instrumen Costing Puskesmas, Costing Kapitasi swasta
3. Penyelenggaraan Pertimbangan Klinis
4. Utilisasi Dana Kapitasi
5. Kepesertaan JKN dan Regulasi Terkait
6. Penyusunan Pedoman Optimalisasi Pemanfaatan Dana FKTP
7. Definisi Operasional Costing Kapitasi Klinik
8. Pedoman Pembiayaan PIS-PK dengan Dana Kapitasi dan BOK
9. BOK, Kapitasi dalam PIS-PK
10. Pemutakhiran Data Kepesertaan PBI Jamkes
Topik tersebut sebagai bahan untuk pembuatan laporan PKL dengan bantuan dari pembimbing dan segenap staf Kemenkes. Sehingga, dapat menyusun laporan dengan baik dan terselesaikan.
Setelah mengumpulkan bahan dan udah tau mau di bagian apa nanti ke kemenkes, langsung deh garap proposalnya. Beberapa kali konsultasi ke pembimbing dan gak lama kemudian udah acc. Alhamdulilah prosesnya gak begitu ribet dan gak terlalu banyak direvisi. Setelah itu, langsung deh hubungi pihak kemenkes via telpon terlebih dahulu menanyakan "apakah bisa PKL disana?", mereka meminta waktu sekitar satu minggu untuk konfirmasinya.
Satu minggu kemudian, aku hubungi pihak kemenkes dan Alhamdulilah bisa PKL disana. Pada hari kerja aku dan temenku yang satu bidang PKL disana, langsung berangkat ke kemenkes sembari menyerahkan proposal PKL. Waktu itu, bidang yang aku inginkan ada di Gedung Prof. Dr. Sujudi lantai 14 yaitu Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (P2JK). Menyerahkan proposalnya waktu itu ke Kepala TU terlebih dahulu, ditanya-tanya biasa saja disana terkait dengan tujuan, kenapa ingin PKL di kemenkes, goal yang ingin dicapai selama PKL di kemenkes apa, terkait tentang apa proposalnya dan kenapa memilih P2JK. Kira-kira pertanyaannya seperti itu. Karena, proposal dan goal yang aku inginkan di P2JK tidak bersedia waktu itu terkait pembiayaan. Akhirnya, aku menyesuaikan dilapangan dan beralih ke bagian JKN. Perubahan proposal itu gak jadi masalah, karena menyesuaikan di lapangan seperti apa, yang terpenting komunikasikan kepada pembimbing akademik tentang hal tersebut. Alhamdulilah juga itu gak jadi masalah, proposal perubahannya disatukan di akhir. Aku dan teman Alhamdulilah diterima PKL disana, kalau dia dibidang pembiayaan kesehatan. Satu lingkup hanya beda meja aja sih.
Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (P2JK) Kegiatan utamanya adalah :
1. Costing program dan SPM, alternatif Biakes
2. NHA, PHA, DHA, PER
3. Alternatif sumber biakes
4. Cost Containment
5. Regulasi biakes dan jamkes
6. Advokasi, bimtek
7. CBA, CEA, CUA
8. HTA, CA
9. Tarif kapitasi, CBG
10. Monev, biakes dan JKN
P2JK mempunyai motto yaitu better financing for better health. Untuk informasi lengkapnya bisa kunjungi web ppjk.kemkes.go.id.
Alhamdulilah juga rantau di Jakarta gak sendirian, karena ada satu temen yang sama-sama rantau juga. Jadi ada temen buat kost bareng, beli makan bareng, jalan-jalan dan sekaligus cost sharing kostan (hahaha). Terlebih Jakarta adalah kota besar dan pasti apa-apa serba mahal, jadinya harus pinter-pinter atur keuangan.
Cerita PKL Kemenkes....
Proposal awal sudah diterima, aku langsung orientasi lapangan sekitar satu jam. Orientasi tersebut terkait dengan pengenalan diri kepada kepala bidang dan staff P2JK serta apa-apa saja yang akan dipelajari selama PKL disini. Sangat ramah dan wellcome Bapak/Ibu yang bekerja disana dan salut juga sama beliau-beliau, karena sangat banyaknya pekerjaan sebanding dengan semangat dirinya untuk mengabdikan diri. Terlepas dari jarak yang cukup jauh dari rumah, transportasi ke kantor dan yang lainnya. Setelah orientasi, gak lama kemudia ada rapat di kantor terkait dengan draf pedoman pembiayaan program indonesia sehat. Banyak yang dibahas terkait dengan regulasi dan kemudahan pelaksanaan kebijakan tersebut di lapangan, agar meminimalisir kendala-kendala dan satu pemahaman. Peserta rapat yang hadir saat itu P2JK, Biro perencanaan, Biro Hukor, Yankes Primer, Yankes Rujukan dan Pusdatin. Ini baru rapat pertama dan masih banyak rapat-rapat yang menanti di hari ini. Luar biasa pokoknya no nganggur nganggur club deh. Rapat diikutsertakan bersama staff, diskusi, notulensi dan sebagainya. Ilmunya banyak banget yang di dapat, seruu jadi tahu regulasi tingkat pusat itu seperti apa. Pertimbangan-pertimbangan agar regulasi itu memudahkan setiap Daerah untuk melaksanakan. Mulai dari hal-hal kecil sampai besar, itu di pertimbangkan sebaik mungkin oleh Pusat.
Hari pertama PKL itu super padet, dari mulai pagi sampai sore full sama rapat-rapat yang bagi aku sebagai orang baru cukup memusingkan. Tapi, jadi belajar banyak banget dan seneng. Kalau capek sih enggak, karena sudah cukup terbiasa sama kepadatan kampus dan jam malam. Jadi dinikmatin. Apalagi ini ilmunya dari Kemenkes, sangat dinikmatin banget. Peserta rapatnya dari berbagai lintas sektor dan kadang ada dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota tertentu, dengan bahasan yang cukup banyak. Kalau dari Pemerintahan Daerah biasanya mereka melakukan konsultasi dan tanggapan apa yang harus mereka lakukan dengan kasus seperti itu di Daerahnya, biasanya ini kalau sudah tidak bisa ditangani atau hanya sekedar untuk berkonsultasi saja. Sedangkan rapat internal sendiri, banyak bahasannya dan melibatkan sektor lain juga. Bahasan rapat diantaranya : pembiayaan kesehatan, jaminan kesehatan dan evaluasi. Secara garis besarnya seperti itu. Tempat rapat juga bervariasi, kadang di ruang rapat gedung p2jk, hotel ataupun lintas gedung sebelah. Jadi, gak bosenin tempatnya. Kalau harus rapat diluar jam kantor ya biasanya rapat di hotel atau kalau harus membahas banyak hal dan butuh waktu 2-3 hari, kantor juga memfasilitasi untuk rapat di hotel. Akomodasi sudah di cover. Terus juga karyawan kemenkes baik-baik, orang baru ataupun Mahasiswa PKL diberikan banyak ilmu dan diskusi ataupun sekedar ngobrol-ngobrol biasa.
![]() |
Tim Rapat INA CBG's |
Hari-hari selanjutnya di Kemenkes jadi tambah semangat karena ilmunya super banyak banget, setiap harinya pasti ada hal-hal baru yang dipelajari. Banyak bahasan juga dan rapat-rapat terkait Bantuan Pengobatan JKN bagi yang tidak mampu, Dana Desa, INA CBG's, Kepesertaan JKN/KIS, BOK dan masih banyak lagi. Semuanya pasti terkait dengan regulasi dan pelaksanaan dilapangan. Agar Pemerintah Daerahnya dalam melaksanakan program kesehatan berjalan dengan baik serta tidak ada kerancuan. Terkait dengan proposal PKL yang dirubah, jadinya aku membahas mengenai :
Judul Laporan PKL : "Penyusunan Pedoman Optimalisasi Pembiayaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Kapitasi di Puskesmas dalam Rangka Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga". Pembimbing lapangannya adalah Bapak Drs. Ismiwanto Cahyono, MARS dan Pembimbing Akademik Bapak Arif Kurniawan, SKM, M.Kes.
Secara garis besar topik pembahasan terkait BOK dan PIS-PK selama PKL, yaitu :
1. UU No. 3 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Pembayaran Kapitasi FKTP
2. Instrumen Costing Puskesmas, Costing Kapitasi swasta
3. Penyelenggaraan Pertimbangan Klinis
4. Utilisasi Dana Kapitasi
5. Kepesertaan JKN dan Regulasi Terkait
6. Penyusunan Pedoman Optimalisasi Pemanfaatan Dana FKTP
7. Definisi Operasional Costing Kapitasi Klinik
8. Pedoman Pembiayaan PIS-PK dengan Dana Kapitasi dan BOK
9. BOK, Kapitasi dalam PIS-PK
10. Pemutakhiran Data Kepesertaan PBI Jamkes
Topik tersebut sebagai bahan untuk pembuatan laporan PKL dengan bantuan dari pembimbing dan segenap staf Kemenkes. Sehingga, dapat menyusun laporan dengan baik dan terselesaikan.
Pimpinan P2JK itu baik dan mendukung selama proses PKL, Terima kasih bu. Sempat ngobrol-ngobrol juga sama beliau dan ternyata lulusan SMA yang sama di Cirebon, makannya kita jadi foto seperti ini.
![]() |
Kepala Pusat PPJK : dr. Kalsum Komaryani, MPPM |
Topik yang aku jadikan sebagai laporan PKL itu termasuk ke dalam Bidang Jamkes, jadi selama PKL ya sehari-harinya dari awal sampai akhir PKL bersama tim Jamkes dan Kepala Bidang yang teramat sangat baik. Terima kasih banyak pak.
![]() |
Kepala Bidang Jaminan Kesehatan : drg. Doni A |
Pimpinan yang amat bijaksana, baik, mendukung staf, memberikan motivasi dan suasana kantor menyenangkan. "Terima kasih banyak Bu/Pak, kalian luar biasa menjadi seorang pemimpin dan menjadi contoh serta motivasi bagi saya."
Seru banget PKL di Kemenkes, banyak banget ilmunya dan bangga bisa menimba ilmu disana bersama orang-orang yang super hebat di bidangnya masing-masing.
![]() |
Bidang Jaminan Kesehatan |
Dari merekalah ilmu-ilmu yang aku dapatkan dengan banyaknya regulasi. Dari merekalah obrolan-obrolan receh sampai serius aku dapatkan. Dari merekalah aku belajar banyak hal. Terima kasih!
Komentar
Posting Komentar